Malam ini
kufokuskan tatapku dengan terangnya bulan perih
kini,jutaan cahyanya tlah merobek korneaku
menembus membran kokohku
yang kian berakomodasi dengan luluhnya
kufokuskan tatapku dengan terangnya bulan perih
kini,jutaan cahyanya tlah merobek korneaku
menembus membran kokohku
yang kian berakomodasi dengan luluhnya
Diruang lamunku ini
yang diterangi sinar neon dengan watt-nya
kufokuskan fikirku !
akankah kubisa hapus radiasi luka lama?
ataukah hukum I newton masih berlaku dihidupku?
yang diterangi sinar neon dengan watt-nya
kufokuskan fikirku !
akankah kubisa hapus radiasi luka lama?
ataukah hukum I newton masih berlaku dihidupku?
Tanyaku kian meruak,
menjamah,
menghantam,
melaknat dimensi kacauku
yang seketika menyesak
dijasad yang rendah ini,
sampai kapan?
sampai kapan luka ini melebur?
sampai kapan perih ini mencair?
sampai kapan hati ini meluluh?
aarrrrrggggghhhhhh…!!!
Kubeku akan sesalku!menjamah,
menghantam,
melaknat dimensi kacauku
yang seketika menyesak
dijasad yang rendah ini,
sampai kapan?
sampai kapan luka ini melebur?
sampai kapan perih ini mencair?
sampai kapan hati ini meluluh?
aarrrrrggggghhhhhh…!!!
kukeras akan sakitku!
kukekal akan dendamku!
dan kankutunggu gerak maafmu!
kini amarahku kian memuai
meluap
membakar hingga menembus atmosfir jajah manusia ini!
tuhan…
apakah hati ini dapat berkonduksi lagi?
atau mungkin terkonveksi paksa oleh luka lama?
entahlah…
kulelah…
bahkan fikir einsteinpun tak dapat menjelaskannya
kulelah…
kusadar radiasi ini menghitamkan akalku
juta tanyaku tlah membuang energy warasku
bahkan segala hasil reaksipun nol!
kulelah…
dayaku kian melepas elektron-elektron dasarku
energiku kian habis,menipis,lepas,kandas
yang kini menelan volume tanyaku!
lucu juga puisinya.
BalasHapussuka pelajaran fisika ya??
smpai dibuat puisi.
tp kesen sih..
:)
hehe iya nih sis:)
Hapus